Tujuan Dan Latar Belakang Berdirinya Gerakan 30 September( g30S PKI ),DI/TII (NII),APRA,Andi Azis,PRRI Permesta,Dan RMS

Gerakan 30 September( g30S PKI )

Suatu peristiwa yang terjadi tengah malam dari tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965 ketika 7 perwira tinggi militer indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta.

Latar belakang dari peristiwa PKI Madiun adalah : Jatuhnya kabinet Amir syarifudin yang disebabkan karena kegagalan dalam perundingan Renville sehingga merugikan Indonesia maka Amir membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) dan menjadi oposisi dari kabinet Hatta.

Tujuan dari peristiwa PKI Madiun : Ingin meruntuhkan NKRI yang berdasar negara Pancasila dan menggantinya menjadi negara komunis.

Peristiwa pemberontakan PKI di Madiun :
1. melakukan propaganda anti pemerintahan, pemogokan kerja bagi buruh dan penculikan atau pembunuhan terhadap lawan politiknya.
2. Gerakan pemberontakan atau makar semakin merajalela ketika datangnya Muso dari Soviet.
3. Pada 18 September 1948, sekitar 1500 pasukan FDR telah menyerbu dan berhasil menduduki kota Madiun sekitar 1500 pasukan FDR telah menyerbu dan berhasil menduduki Kota Madiun serta membunuh pejabat negara baik sipil maupun militer, tokoh politik, tokoh agama dan menahan 350 orang.
4. Pada 30 September 1948 pemberontakan berhasil dipatahkan setelah diangkatnya Gatot Subroto sebagai gubernur militer Madiun serta Kolonel Sungkono sebagai panglima divisi jatim, melalui operasi militer nya
5. Setelah itu pemerintahan mengadakan penggalian sumur yang dijadikan tempat untuk menimbun manjat yang dibunuh PKI baik di Madiun maupun di Magetan.

Berikut adalah 10 pahlawan revolusi Indonesia

1. Jendral Ahmad Yani
2. Letnan Jenderal Suprapto
3. Letnan Jenderal Mas tirtodarmo Haryono
4. Letnan Jenderal siswondo Parman
5. Mayor Jenderal Donald iscac Panjaitan
6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswarniharjo
7. Kapten Pierre Tendean
8. Aip Karel satsuit Tubun
9. Brigadir Jenderal Katamso darmokusumo
10. Kolonel Sugiono

DI/TII (NII)

Darul Islam merupakan kelompok Islam di Indonesia yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam di Indonesia.
Didirikan oleh politis muslim bernama marjan kartosoewirjo di Tasikmalaya pada 7 Agustus 1949.
Hukum yang digunakan dalam NII ini adalah hukum berdasarkan syariat Islam termasuk undang-undangnya yang mengacu pada al-qur'an dan al-hadits.
DI TII berhasil ditumpas kan dan dibubarkan pada 2 September 1962

Pemberontakan DI TII
Gerakan DI TII Aceh
Dipelopori oleh Daud beureuh dan bergabung NII pada 20 September 1953.

Gerakan DI TII Kalimantan Selatan
Pemberontakan terjadi pada bulan Oktober 1950 dipelopori oleh Ibnu Hajar

Gerakan DI TII Jawa Tengah
Pelopornya adalah Amir Fatah yang melakukan pemberontakan di daerah Brebes Tegal pada 1950 sampai 1959

Gerakan DI TII Sulawesi Selatan
Terjadi pada 1960-1965 dan dipelopori oleh Kahar Muzakkar

Gerakan DI TII Jawa Barat
Jawa Barat sebagai pusat pendidikan DI TII atau NII dan menjadi awal munculnya pergerakan DI TII di Indonesia yang didirikan oleh SM kartosoewirjo sejak 7 Agustus 1949.

APRA

APRA merupakan milisi dan tentara swasta Pro Belanda yang didirikan oleh mantan Kapten DST knil yaitu Raymond Westerling.
Tujuan nanya itu Westerling ingin mempertahankan Indonesia tetap menjadi federal RIS dan melawan Pemerintah RI yang dipimpin Soekarno Hatta yang dianggap didominasi orang Jawa.
Pada 23 Januari 1950 APRA melakukan kudeta dan akhirnya pemberontakan tersebut justru mempercepat kembalinya Ris menjadi NKRI

Gerakan Andi Azis

Pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar Sulawesi Selatan pada 5 April 1950 dipimpin oleh Andi Azis yang merupakan mantan perwira knil yang baru bergabung dengan apris.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan keutuhan negara Indonesia Timur.

PRRI dan Permesta

Pemberontakan mencapai puncak pada 15 Februari 1958 dengan berdirinya PRRI dan disusul dengan berdirinya Permesta yang mendukung PRRI pada 17 Februari 1958 di Sulawesi.
Latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI dan Permesta adalah karena Terjadi ketidak puasan dari beberapa daerah yang berada di wilayah Sumatera dan Sulawesi terhadap kebijakan alokasi keuangan atau biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat.

RMS

Pencetus RMS adalah Mr Dr Christian Robert soumokil yang diproklamasikan pada 25 April 1950.
Latar belakang terjadinya RMS adalah tidak setujunya pembubaran Negara Indonesia Timur dan bergabungnya NTT dengan negara kesatuan Republik Indonesia.
Tujuannya adalah semakin ingin melepaskan Maluku dari negara kesatuan Republik Indonesia

Cukup sekian artikel kali ini kurang lebihnya Mohon dimaafkan. Tolong jangan lupa untuk di share Terima kasih sudah berkunjung sampai jumpa di artikel selanjutnya